Ketika kita membayangkan perang atau konflik politik, yang muncul di benak kita mungkin adalah bentrokan militer, pernyataan politik yang keras, atau laporan dari organisasi internasional. Namun, di era digital saat ini, platform seperti TikTok menjadi arena baru bagi remaja di seluruh dunia, termasuk di Israel dan Iran, untuk mengekspresikan perasaan mereka tentang perang, politik, dan masalah sosial. Platform ini tidak hanya digunakan untuk menari atau lip sync, tapi juga sebagai media untuk protes, solidaritas, dan bahkan disinformasi.
Apa yang sebenarnya terjadi di balik layar TikTok di tengah ketegangan ini? Bagaimana remaja di Israel dan Iran memanfaatkan aplikasi ini untuk menyampaikan pesan mereka? Dan apakah TikTok bisa menjadi alat yang efektif untuk membawa perubahan atau justru memperburuk keadaan?
TikTok: Lebih dari Sekadar Platform Hiburan
TikTok sering dianggap sebagai platform untuk video singkat yang lucu, tantangan viral, atau dance moves yang menjadi tren. Namun, sejak beberapa tahun terakhir, TikTok telah berkembang menjadi lebih dari sekadar tempat untuk hiburan semata. Platform ini telah menjadi alat penting dalam berbagai bentuk ekspresi, mulai dari politik, sosial, hingga aktivisme. Bagi generasi muda di seluruh dunia, TikTok adalah ruang yang memungkinkan mereka untuk berbicara dan berinteraksi dengan khalayak global dengan cara yang unik.
Di tengah ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran, TikTok telah berfungsi sebagai saluran yang memungkinkan remaja dari kedua negara tersebut untuk saling berbagi pandangan dan pengalaman, meskipun terpisah oleh jarak dan perbedaan politik yang besar.
Remaja Israel: Menggunakan TikTok untuk Menyuarakan Protes
Di Israel, TikTok telah menjadi platform utama bagi remaja untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap berbagai kebijakan pemerintah dan ketegangan politik yang terjadi. Meski banyak yang menggunakan TikTok untuk tujuan hiburan semata, tidak sedikit juga yang memanfaatkan platform ini untuk mengungkapkan pandangan politik mereka.
Misalnya, selama eskalasi konflik antara Israel dan Palestina, banyak remaja Israel yang menggunakan TikTok untuk mempromosikan solidaritas dengan korban di Gaza atau bahkan untuk mengkritik kebijakan pemerintah mereka. Melalui hashtag dan video kreatif, mereka berbicara tentang kedamaian dan menuntut perubahan. TikTok memberikan mereka kebebasan untuk berbicara tanpa harus bergantung pada media konvensional yang mungkin lebih terikat oleh kebijakan tertentu.
"TikTok memberi kami ruang untuk berbicara, tanpa filter. Kami bisa mengungkapkan apa yang dirasakan banyak orang di jalanan," ujar Yaara, seorang remaja Israel yang aktif memposting video terkait perdamaian di TikTok. Menurutnya, TikTok membantu menjembatani kesenjangan antara generasi muda yang ingin berbicara dan pemerintah yang cenderung menutup mata terhadap tuntutan tersebut.
Namun, meskipun TikTok digunakan sebagai platform protes, ada juga konten yang menyebarkan disinformasi atau propaganda politik yang bisa memperburuk ketegangan. Video yang berisi klaim yang tidak terverifikasi sering kali viral, menyebabkan kebingungan dan meningkatkan polarisasi antara kelompok-kelompok yang berseberangan.
Remaja Iran: Solidaritas dan Perlawanan di TikTok
Di sisi lain, remaja di Iran juga tidak kalah aktif di TikTok. Di negara dengan kebebasan yang terbatas dan kontrol ketat atas media sosial, TikTok menjadi salah satu platform yang memungkinkan mereka untuk berbicara tentang kehidupan mereka di tengah konflik politik yang berlangsung. Banyak video yang mengungkapkan kritik terhadap pemerintah, menyerukan kebebasan, atau mendukung pergerakan sosial yang lebih luas, seperti gerakan perempuan dan hak asasi manusia.
Beberapa remaja Iran menggunakan TikTok untuk berbagi cerita dan pengalaman pribadi mereka tentang pembatasan kebebasan di negara mereka. Mereka menampilkan video yang menggambarkan kehidupan sehari-hari, sering kali dengan latar belakang suara musik yang sarat makna, yang mengundang perhatian banyak orang.
Namun, seperti halnya di Israel, TikTok juga sering kali digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk menyebarkan narasi yang lebih condong kepada satu pihak, meningkatkan ketegangan antara warga Iran dan pihak-pihak yang dianggap sebagai musuh politik. Meskipun TikTok menyediakan ruang untuk kebebasan berpendapat, banyak yang khawatir bahwa platform ini juga dapat digunakan untuk memperburuk polarisasi sosial dan politik.
Solidaritas di TikTok: Kekuatan Video Pendek
Namun, TikTok bukan hanya tentang protes atau perpecahan. Platform ini juga menciptakan ruang bagi solidaritas global, di mana remaja dari Israel, Iran, dan berbagai negara lainnya dapat berkumpul untuk saling mendukung dan menunjukkan empati terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain. Melalui video-video pendek yang penuh emosi, mereka mengungkapkan pesan damai dan menyerukan kesatuan.
Salah satu contoh nyata dari solidaritas ini adalah video yang mengangkat tema perdamaian di tengah konflik Israel-Iran, dengan hashtag seperti #PeaceNotWar atau #YouthForPeace. Meskipun tidak ada jaminan bahwa video tersebut akan mengubah dunia, pesan-pesan seperti ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki potensi untuk menciptakan perubahan meskipun dalam kondisi yang penuh tantangan.
"Kami hanya ingin dunia tahu bahwa tidak semua orang di negara kami setuju dengan perang. Kami ingin menjadi bagian dari perubahan yang lebih besar," kata Farid, seorang remaja Iran yang aktif membuat konten pro-perdamaian di TikTok.
TikTok sebagai Alat Disinformasi: Meningkatnya Tantangan
Namun, seperti platform lainnya, TikTok juga memiliki sisi gelap. Disinformasi dan propaganda sering kali menyebar lebih cepat daripada informasi yang benar. Video dengan klaim sensasional dan emosi tinggi sering kali mengundang perhatian lebih banyak orang. Hal ini menciptakan tantangan tersendiri dalam upaya untuk menjaga kebenaran dan keakuratan informasi yang beredar.
Misalnya, video yang mengklaim kejadian tertentu tanpa bukti atau video yang menambah ketegangan antara Israel dan Iran dapat memperburuk situasi. TikTok juga sering kali menjadi tempat bagi hoaks yang sulit dilacak kebenarannya. Di tengah ketegangan global yang sudah tinggi, disinformasi semacam ini hanya memperburuk polarisasi yang ada.
Apa Artinya Semua Ini?
TikTok telah berkembang menjadi lebih dari sekadar platform hiburan; ia telah menjadi alat politik, media protes, dan saluran solidaritas. Bagi remaja di Israel dan Iran, TikTok adalah tempat untuk berbicara tentang masalah yang mengancam kehidupan mereka, bahkan jika itu berarti mereka harus menantang norma sosial dan politik.
Tetapi, apakah TikTok benar-benar dapat membawa perubahan positif, atau justru menjadi platform yang memperburuk perpecahan yang ada? Itu semua tergantung pada bagaimana generasi muda memanfaatkannya apakah mereka akan menggunakannya untuk menyebarkan pesan perdamaian atau memperburuk ketegangan yang sudah ada?
Di tengah dunia yang penuh dengan konflik, TikTok mungkin hanya menjadi cermin kecil dari apa yang bisa kita capai sebagai umat manusia dimana kita bisa memilih untuk berbicara, berkolaborasi, dan berbagi harapan, atau jatuh ke dalam perangkap disinformasi dan kebencian. Apa yang kamu pilih?
Kesimpulan
TikTok tidak hanya menjadi tempat untuk berbagi tarian atau tantangan viral. Untuk remaja di Israel dan Iran, platform ini telah menjadi medan pertempuran baru untuk protes, solidaritas, dan bahkan disinformasi. Meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, TikTok memberikan kesempatan untuk generasi muda di kedua negara ini untuk bersuara, mengungkapkan emosi, dan bahkan berjuang untuk perubahan. Namun, apakah pesan-pesan ini akan berbuah damai, atau malah memperburuk perpecahan? Itu semua ada di tangan kita.